Minggu, 30 Oktober 2016

Cara mempercepat booting windows 10
Cara mempercepat booting windows 10 
Permasalahan proses boting di windows yang lambat sering kali membuat seorang pengguna kesal karena menunggu lamanya proses booting tersebut. Kebanyakan orang jika mengalami booting yang lambat misal di windows 10 pasti akan memilih untuk menginstall ulang.
Dengan menginstall ulang memang benar bisa mengatasi permasalahan tersebut dan fresh kembali. Tetapi untuk mengatasinya tidak perlu repot-repot install ulang windows yang cukup memakan waktu yang lama. Untuk mengatasi booting yang lama di windows 10 anda bisa mencoba referensi yang kami bagikan dalam artikel ini.
Lebih Baik Sedikit Icon Desktop
Kenapa begitu? Karena pada saat log in ke Desktop, semua tampilan yang ada didesktop akan di load system. Jadi, apabila shortcut atau file yang ada di desktop semakin banyak, maka sistem akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk meloadnya.
Terdapat cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Yang pertama kamu bisa menghapus Shorcut/ file yang tidak diperlukan yang ada di desktop. Caranya seperti pada tampilan berikut ini.
Yang kedua, kamu bisa menggabungkan file dan Shortcut yang terdapat di desktop dalam satu folder. Melalui cara seperti itu maka sistem tidak perlu meload terlalu lama tampilan yang terdapat di desktop, jadi hanya meload satu folder saja.
Cara mempercepat booting windows 10
 
Yang terakhir, icon-icon tersebut dapat kamu sembunyikan melalui cara klik kanan – View – tanda centang di hilangkan pada ‘View desktop icon’.
 
Mengatur Aplikasi apa saja yang Berjalan Pada Saat Windows Login
Aplikasi yang berjalan secara otomatis dalam jumlah yang banyak akan mempengaruhi kecepatan sistem booting windows. Semakin banyak aplikasi yang berjalan otomatis maka booting akan makin lambat. Cara untuk mengaturnya, bisa kamu buka ‘Task Manager’ kemudian navigasi ke tab ‘Startup’.
Cara mempercepat booting windows 10
Kamu pilih aplikasi apa saja yang memang kamu perlukan pada saat pertama kali kamu membuka komputer. Namun kamu juga perlu memperhatikan di bagian ‘Startup Impact’ karena apabila aplikasi yang kamu perlukan di bagian Startup Impact termasuk ‘High’ maka kamu perlu memikirkannya karena bisa memerlukan waktu untuk booting kurang lebih 1 detik.
Fitur Fast Startup di aktifkan
Fitur ini mungkin sudah tidak asing lagi, karena semenjak era windows 8 fitur ini sudah ada. Secara default fitur ini aktif, namun apabila tidak maka kamu bisa mengaktifkannya melalui cara membuka Power Options, kemudian pilih ‘Choose what the power button does‘.
Cara mempercepat booting windows 10
Untuk mengaktifkan Fast Startup bisa dengan klik kanan di bagian ‘Change settings that are currently unavailable‘ yang terletak di bagian atas menu, dengan seperti itu maka fitur fast startup akan terbuka, centang pada ‘Turn on fast startup (recommended)‘. Jika telah selesai untuk menyimpan perubahan klik ‘Save changes‘.
Cara mempercepat booting windows 10
Scan Komputer kamu Dengan Anti Virus Secara Berkala
Yang menyebabkan lambatnya Windows 10 pada proses booting yaitu karena adanya sistem yang terinfeksi virus, worm malware, trojan, dan lain-lain. Karena itulah kamu perlu rutin scan dengan  software anti virus, seperti Bit-Defender, Avast, kapersky atau bisa dengan Windows Defender yang merupakan bawaan Windows 10.
Cara mempercepat booting windows 10
Pada saat kamu memiliki anti virus andalan, jangan lupa update versi anti virus tersebut supaya tetap secure dari virus.
Itulah sedikit informasi yang dapat kami bagikan mengenai Cara Mempercepat Booting di Windows 10. Semoga informasi ini bisa memberikan manfaat. Baca juga artikel tentang Cara sederhana untuk mempercepat kinerja Windows 10.
 
 

Cara Mengaktifkan dan Mematikan Fitur Aero Snap di Windows 10

Fitur Aero Snap adalah salah satu fitur aero yang sudah ada sejak Windows 7. Fitur ini fungsinya yaitu untuk merubah ukuran jendela aplikasi (baik itu Win32Apps maupun Modern Apps) menjadikan seukuran ¼ layar ataupun ½ layar sehingga dapat membuat pekerjaan menjadi lebih produktif.
Fitur Aero Snap ini juga berfungsi sebagai pelengkap dari fitur Aero Shake yang bisa berfungsi pada saat meminimizze jendela yang tidak dipakai.

Menggunakan Aero Snap

Pada saat fitur ini sudah aktif, cara pemakaiannya cukup dengan melakukan drag jendela kebagian kanan, kiri maupun bagian atas layar sampai muncul overlay transparaan. Pada saat overlay tampil anda bisa langsung drop supaya ukuran jendela bisa menyesuaikan. Untuk sisi tengah dari layar bisa anda pakai untuk aplikasi lainnya.
Selain dengan cara seperti itu untuk menjalankan fitur Aero Snap anda juga bisa menggunakan keyboard. Caranya yaitu dengan memakai kombinasi tombol Windows pada keyboard dan tombol panah (, ↑, →, ).

Cara Mengaktifkan dan Mematikan Fitur Aero Snap

Secara default fitur ini di windows 10 bisa langsung dipakai, namun apabila tidak ataupun anda tidak menginginkan untuk menggunakan fitur ini maka anda dapat mengaturnya secara manual.
Caranya anda bisa membuka ‘Settings‘ (Tombol Win pada keyboard dan I). Kemudian navigasilah ke ‘System – Multitasking‘.

Agar fitur aero snap aktif, pada opsi ‘Arrange windows automatically by dragging them to the sides of corners of the screen‘ anda cukup slide ke On.
Selain mengatur Aero Snap supaya aktif, ada 2 pilihan lagi dibawahnya yang bisa kamu atur sesuai kebutuhan kamu. Pada pilihan ‘When I snap more than one window, automatically adjust the size of the windows‘ jika kamu Slide ke On, maka ukuran jendela secara otomatis akan berubah pada saat anda melakukan snap lebih dari satu jendela. Pada pilihan ‘When I snap a window, show what I can snap next to it‘ jika kamu slide ke On, maka akan menampilkan jendela mana yang bisa di snap sesudah melakukan snap yang ke satu.
Cara Mengaktifkan dan Mematikan Fitur Aero Snap di Windows 10

Demikian penjelasan yang dapat kami berikan tentang Cara Mengaktifkan dan Mematikan Fitur Aero Snap di Windows 10, semoga bisa dipahami.

 

Senin, 26 September 2016

Jenis Arsitektur Sistem Operasi.

Arsitektur Sistem Operasi

     Arsitektur perangkat lunak adalah merupakan struktur-struktur yang menjadikan landasan untuk menentukan keberadaan komponen-komponen perangkat lunak, metode atau cara untuk mengelola (organisasi) komponen-komponen tersebut untuk saling berinteraksi.

      Arsitektur system operasi adalah merupakan arsitektur perangkat lunak yang digunakan untuk membangun suatu perangkat lunak sistem operasi yang akan digunakan dalam sistem komputer.

 Sistem operasi merupakan kumpulan dari program-program (prosedur,fungsi, library) dimana prosedur dapat saling dipanggil oleh prosedur lain di sistem bila diperlukan”. Sistem pemanggilan program untuk mendapatkan layanan dari sistem operasi tersebut dikenal dengan nama System Call atau API (aplication programming interface).Berbagai ragam Arsitektur system operasi moderen diantaranya adalah :1) System Monolitik. 2) System Berlapis. 3) System Client/server. 4) System Virtual mesin dan 5) System Berorientasi objek.

Ciri-Cirinya:
  • Mengelolah Komponen-komponen  Tersebut Untuk Saling Berinteraksi.
  • Sistem Operasi Modern Ini Dirancang Sangat Hati-hati ,Agar Dapat Berfungsi Secara Optimal.
  • Dikenal Dengan Nama Sistem CALL.
1.)SISTEM MONOLITIK.  Sistem monolitik Merupakan struktur sistem operasi sederhana yang dilengkapi dengan operasi “dual” pelayanan {sistem call} yang diberikan oleh sistem operasi. Model sistem call dilakukan dengan cara mengambil sejumlah parameter pada tempat yang telah ditentukan sebelumnya, seperti register atau stack dan kemudian mengeksekusi suatu intruksi trap tertentu pada monitor mode.


Hasil gambar untuk sistem monolitik
Gambar 13. Sistem call pada Model struktur monolitik sistem operasi.
 Hasil gambar untuk sistem monolitik
Gambar 14. Model struktur monolitik sistem operasi.
 Pada model ini, tiap-tiap sistem call memiliki satu service procedure.Mekanisme dan prinsip kerja model struktur monolitik sistem operasi ini adalah sebagai berikut:
  •  User program melakukan “trap” pada karnel
  •  Intruksi berpindah dari user mode ke monitor modedan mentransfer control ke sistem operasi.
  •  Sistem operasi mengecek parameter-parameter dari pemanggilan tersebut, untuk menentukan sistem call mana yang memanggil.
  •  Sistem operasi menunjuk ke suatu table yang berisi slot ke-k yang menunjuk sistem call K (Kontrol).
2). Sistem berlapis.
 Teknik pendekatan struktur sistem berlapis sistem operasi pada dasarnya dibuat menggunakan pendekatan top-down, semua fungsi ditentukan dan dibagi menjadi komponen komponen. Modularisasi sistem dilakukan dengan cara memecah sistem operasi menajdi beberapa lapis (tingkat). Lapisan terendah (layer 0) adalah perangkat keras dan lapisan teratas (layer N) adalah user interface.Pada dasarnya system operasi berlapis dimaksudkan untuk mengurangi kompleknya rancangan dan implementasi dari suatu system operasi. Contoh sistem operasi yang menggunakan sistem ini adalah: UNIX termodifikasi, THE, Venus dan OS/2.






Hasil gambar untuk Sistem berlapis
Gambar 15. Model struktur sistem operasi berlapis.

Hasil gambar untuk Sistem berlapis
 Keuntungan dari model struktur sistem operasi berlapis adalah memiliki semua keunggulan rancangan modular. Sistem terbagi dalam beberapa modul, setiap modul dan lapisan bisa dirancang, di uji, secara independen sehingga jika terjadi suatu kesalahan mudah untuk menanganinya. Sementara kelema-han dari sistem ini adalah semua fungsi-fungsi dari sistem operasi harus ter-dapat di masing-masing lapisan, jika terjadi suatu kesalahan bisa jadi semua lapisan harus diprogram ulang.



3).Sistem Mesin virtual.
Konsep dasar dari mesin virtual ini tidak jauh berbeda dengan pendekatan sistem terlapis dengan tambahan berupa antarmuka yang menghubungkan perangkat keras dengan kernel untuk tiap-tiap proses. Mesin virtual menyediakan antar muka yang identik untuk perangkat keras yang ada.
Hasil gambar untuk Sistem Mesin virtual
Gambar 16. Model struktur sistem operasi mesin virtual.
Meskipun konsep ini cukup baik, namun cukup komplek untuk diimple-mentasikan, karena system menggunakan metode dual-mode. Mesin virtual hanya dapat berjalan pada monitor-mode jika berupa sistem operasi, se-dangkan mesin virtual itu sendiri berjalan dalam bentuk user-mode. Konsek-uensinya, baik virtual monitor-mode maupun virtual user-mode harus dijalankan melalaui physical user mode.Sumber daya (resource) dari computer fisik dibagi untuk membuat mesin virtual. Penjadwalan CPU dapat membuat penampilan bahwa user mempunyai proses-sor sendiri. Spooling dan system file dapat menyediakan card reader virtual dan line printer virtual. Terminal time sharing pada user melayani sebagai console operator mesin virtual. Contoh sistem operasi yang memakai mesin virtual ada-lah IBM S/370 dan IBM VM/370.Teknik ini berkembang menjadi sistem operasi emulator, shingga system operasi dapat menjalankan aplikasi-aplikasi untuk system operasi lain. Sistem operasi MS-Windows NT dapat menjalankan aplikasi untuk MS-DOS, OS/2
mode teks dan aplikasi Win16.
  •  Mesin virtual menyediakan proteksi yang lengkap untuk sumber daya system sehingga masing-masing mesin virtual dipisahkan mesin virtual yang lain. Isolasi ini tidak memperbolehkan pembagian sumber daya secara langsung.
  •  Sistem mesin virtual adalah mesin yang cocok untuk riset dan pengembangan system operasi. Pengembangan system dikerjakan pada mesin virtual, termasuk di dalamnya mesin fisik dan tidak mengganggu operasi system yang normal.
  • Konsep mesin virtual sangat sulit untuk mengimplementasikan kebutuhan dan duplikasi yang tepat pada mesin yang sebenarnya.
4). Sistem operasi client server.
Sistem operasi modem memiliki kecendrungan untuk memindahkan kode ke lapisan yang lebih tinggi dan menghapus sebanyak mungkin, kode-kode tersebut dari sistem operasi sehingga akan meninggalkan keruel yang minimal. Konsep ini biasa diimplementasikan dengan dengan cara menjadikan fungsi-fungsi yang ada pada sistem operasi menjadi user proses. Jika satu proses minta untuk dilayani, misalnya satu blok file, maka user proses {disini dinamakan: Client proses} mengirim permintaan tersebut ke user proses. Server proses akan melayani permintaan tersebutkemudian mengirimkan jawabannya kembali.Masalah yang sering terjadi pada system client –server adalah tidak semua tugas dapat dijalankan di tingkat pemakai, tapi kesulitan ini dapat di atas dengan:
  •   Proses server kritis tetap di kernel, yaitu proses yang biasanya berhubungan dengan hardware.
  •  Mekanisme ke kernel seminimal mungkin sehingga pengaksesan ruang pemakai dapat dilakukan secepat mungkin.
 Hasil gambar untuk Sistem operasi client server.Gambar 17. Model struktur sistem operasi client server.

Gambar 18 Model client server pada jaringan terdistribusi
  •  Keuntungan dari model client server ini antara lain adalah sebagai berikut: Dapat diadaptasikan pada sistem terdistribusi.
  • Jika suatu client berkomunikasi dengan server dengan cara mengirimkan pesan, maka server tidak perlu tahu apakah pesan itu dikirim oleh dan dari mesin itu sendiri {local} atau dikirim oleh mesin yang lain melalui jaringan.
  •  Pengembangan dapat dilakukan secara modular.
  •  Kesalahan pada suatu subsistem tidak menganggu subsistem lain sehingga tidak mengakibatkan system mati secara keseluruhan
    Sedangkan kelemahan dari system client-server adalah : Pertukaran pesan dapat menjadi bottleneck dan Layanan dilakukan secara “lambat” karena harus melalui pertukaran pesan antar client-server.
5).Sistem Berorientasi Obyek.
Layanan Sistem operasi sebagai kumpulan proses untuk menyelesaikan pekerjaannya, yang sering disebut dengan system operasi bermodel proses, sedangkan layanan system operasi sebagai objek disebut dengan system operasi berorentasi objek. Pendekatan objek dimaksudkan untuk mengadopsi keunggulan dari teknolgi berorientasi objek.
Pada system operasi berorientasi objek, layanan diimplementasikan sebagai kumpulan objek, masing-masing objek diberi tipe yang menandai property objek seperti proses, dirktori, berkas, dan sebagainya. Dengan memanggil operasi yang didefinisikan di objek, data yang berada dalam objek tersebut dapat diakses dan dimodifikasi
Contoh dari system operasi berorentasi objek antara lain adalah: 1) Eden 2) Choices 3) X-kernel. 4) Medusa. 5) Clunds. 6) Amoeba. 7) Muse. 8) Sistem operasi MS-Windows NT mengadopsi beberapa teknologi berorientasi objek tapi tidak secara keseluruhannya.
Hasil gambar untuk Sistem Berorientasi Objek.
"THANK'S".

Minggu, 25 September 2016

Jenis Arsitektur Sistem Operasi.

Arsitektur perangkat lunak adalah merupakan struktur-struktur yang menjadikan landasan untuk menentukan keberadaan komponen-komponen perangkat lunak, metode atau cara untuk mengelola (organisasi) komponen-komponen tersebut untuk saling berinteraksi.
 Arsitektur system operasi adalah merupakan arsitektur perangkat lunak yang digunakan untuk membangun suatu perangkat lunak sistem operasi yang akan digunakan dalam sistem komputer.
Sistem operasi merupakan kumpulan dari program-program (prosedur,fungsi, library) dimana prosedur dapat saling dipanggil oleh prosedur lain di sistem bila diperlukan”. Sistem pemanggilan program untuk mendapatkan layanan dari sistem operasi tersebut dikenal dengan nama System Call atau API (aplication programming interface).
  •  System Monolitik
  •  System Berlapis
  •  System Client/server
  •  System Virtual mesin
  •  System Berorientasi objek.
  •  Sistem monolitik
Sistem monolitik Merupakan struktur sistem operasi sederhana yang dilengkapi dengan operasi “dual” pelayanan {sistem call} yang diberikan oleh sistem operasi.
Hasil gambar untuk sistem monolitik 
  •  Sistem berlapis
Teknik pendekatan struktur sistem berlapis sistem operasi pada dasarnya dibuat menggunakan pendekatan top-down, semua fungsi ditentukan dan dibagi menjadi komponen komponen. Modularisasi sistem dilakukan dengan cara memecah sistem operasi menajdi beberapa lapis (tingkat).





Konsep dasar dari mesin virtual ini tidak jauh berbeda dengan pendekatan sistem terlapis dengan tambahan berupa antarmuka yang menghubungkan perangkat keras dengan kernel untuk tiap-tiap proses. Mesin virtual menyediakan antar muka yang identik untuk perangkat keras yang ada.